HEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYA

Pelajar Palangka Raya Raih Emas di Ajang Sains Internasional

27
×

Pelajar Palangka Raya Raih Emas di Ajang Sains Internasional

Sebarkan artikel ini

PALANGKA RAYA – Lima pelajar dari SMPN 3 Palangka Raya dan SMPIT Al Ghazali Palangka Raya berhasil mengharumkan nama daerah setelah mengikuti International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 yang digelar oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA).

Para pelajar tersebut ialah David Jesse Manuah Patianom, Alvayanie Kaha’I, Angelica Chalista Hakim, Jihan Khansa Adzkiya Helga, dan Yoceline Panatau Halim. Mereka tampil meyakinkan dalam kompetisi tingkat internasional yang diikuti peserta dari berbagai negara.

Dalam ajang tersebut, tim pelajar ini mengangkat penelitian berjudul ‘KASSAI : Adaption of Dayak Tribe Folklore about Utilization of Eggshell as a Body Scrub’. Karya ilmiah tersebut menarik perhatian juri dan mengantarkan mereka meraih gold medal dari kategori social science.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani mengaku bangga dan mengapresiasi capaian luar biasa yang diraih para peserta didik tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi berkat perjuangan mereka dan penelitian yang dilakukan mendapatkan medali emas mengalahkan beberapa kandidat dari sekolah lain dari beberapa negara,” katanya, baru-baru ini.

Jayani menilai pencapaian ini menjadi bukti bahwa peserta didik di Kota Palangka Raya memiliki kemampuan bersaing pada level global. Ia menambahkan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja keras siswa, dukungan guru, serta komitmen sekolah dalam mengembangkan riset siswa.

Baca Juga  Pemerintah Kota Apresiasi Stakeholder Atas Suksesnya Pilkada 2024

Ia berharap capaian tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan sesaat, tetapi memotivasi lebih banyak pelajar untuk menekuni penelitian sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

Menurutnya, berbagai warisan budaya dan kebiasaan masyarakat Dayak merupakan sumber pengetahuan yang sangat kaya dan dapat dikembangkan dalam bentuk penelitian ilmiah.

“Karena banyak sekali kita jumpai obat-obatan tradisional dari warisan nenek moyang kita yang masih perlu kita kaji dan perdalam dalam penelitian untuk memberikan manfaat bagi banyak orang. Apalagi penelitian mereka ini menjadikan bekas kulit telur menjadi bahan untuk perawatan kulit,” sebutnya.

Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan akan terus memberi dukungan terhadap inovasi pelajar agar kreativitas mereka semakin berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Semoga semakin banyak anak yang terinspirasi melakukan penelitian berbasis budaya lokal,” tandas Jayani. (Red/Adv)

+ posts