PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) menyalurkan ribuan paket sembako murah dalam kegiatan operasi pasar yang digelar di Kelurahan Petuk Bukit, Kecamatan Rakumpit, Rabu (16/4/2025). Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat pasca Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, mengatakan bahwa kegiatan ini difokuskan untuk membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu, dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
“Selain itu, operasi pasar ini juga untuk menjaga daya beli masyarakat serta memberi kemudahan masyarakat yang kurang mampu dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ucap Samsul di sela-sela kegiatan, Rabu (16/4/2025).
Dalam operasi pasar kali ini, pihaknya menyediakan paket sembako berisi beras premium 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan minyak goreng 2 liter. Paket tersebut dijual seharga Rp100 ribu, setelah disubsidi dari harga awal sebesar Rp150 ribu per paket.
“Harga paket sembako ini sudah kami subsidi dari semula Rp150 ribu per paketnya,” jelasnya.
Samsul menjelaskan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bagian dari intervensi pemerintah dalam menekan potensi inflasi dan memastikan kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga yang terjangkau, terutama setelah momen hari besar keagamaan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa harus terbebani lonjakan harga yang biasa terjadi pasca lebaran,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, selama periode April 2025, DPKUKMP akan mendistribusikan sebanyak 3.021 paket sembako murah yang akan disalurkan secara bertahap di tujuh kelurahan yang tersebar di wilayah Kota Palangka Raya.
“Ketujuh kelurahan tersebut yakni Kelurahan Petuk Barunai, Pager, Petuk Bukit, Kereng Bangkirai, Sei Gohong, Marang dan Kelurahan Petuk Katimpun,” sebut Samsul.
Pemerintah berharap program ini tidak hanya mampu mengurangi beban ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas pangan lokal.
“Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan langsung kehadiran pemerintah dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan pokok,” tandas Samsul. (Red/Adv)