EKONOMI & BISNISHEADLINENASIONAL

OJK Tegaskan Integritas Menopang Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional

31
×

OJK Tegaskan Integritas Menopang Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan bahwa Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia merupakan momen reflektif untuk mengingatkan bahwa kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi semata, melainkan oleh seberapa kuat komitmen menjaga integritas dalam setiap langkah pembangunan. Ia menyebut integritas sebagai fondasi yang menentukan kualitas kemajuan yang berkelanjutan.

“Tahun ini, tema besar yang diangkat, Simfoni Integritas, Kolaborasi Inovasi dan Ekspresi Cegah Korupsi, adalah tema yang menegaskan kembali pentingnya kolaborasi, inovasi, dan ekspresi dalam memperkuat budaya anti-korupsi, baik di sektor publik maupun dunia usaha,” kata Mahendra dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (8/12/2025).

Menurutnya, sektor jasa keuangan harus terus menjadi jangkar stabilitas perekonomian yang kokoh. Ia menyampaikan bahwa visi Asta Cita menempatkan integritas sebagai dasar yang menopang akuntabilitas, transparansi, serta profesionalisme sehingga lembaga keuangan mampu menjaga kepercayaan publik di tengah dinamika ekonomi global.

Untuk memperkuat integritas di sektor jasa keuangan, OJK menjalankan tiga fokus utama. Pertama, memperkuat pengawasan berbasis risiko dan data. Penguatan dilakukan melalui sup-tech dan reg-tech guna meningkatkan ketepatan early warning system, serta integrasi data lintas sektor untuk mendeteksi potensi fraud secara lebih cepat dan komprehensif.

Langkah kedua adalah menegakkan tata kelola dan market conduct yang kuat. OJK meningkatkan pengawasan perilaku usaha dan menerapkan tindakan tegas terhadap pelanggaran integritas. Langkah ini sejalan dengan implementasi strategi anti-fraud, termasuk POJK 12/2024, yang dirancang untuk melindungi jasa keuangan, konsumen, dan stabilitas sistem keuangan.

Baca Juga  OJK Berharap Pesantren Jadi Motor Penggerak Inklusi Keuangan Syariah

Fokus ketiga ialah membangun budaya integritas di internal OJK secara berkelanjutan. Transformasi One OJK bukan hanya menyatukan proses kerja, tetapi juga memperkuat nilai integritas melalui zona integritas, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan penguatan whistleblowing system. Standar etik ditingkatkan secara konsisten, sementara pembinaan kompetensi dilakukan agar integritas benar-benar menjadi budaya kerja.

Acara Talkshow Hakordia 2025 yang mengusung tema “Simfoni Integritas, Kolaborasi Inovasi dan Ekspresi Cegah Korupsi” diikuti lebih dari 4.000 peserta dari industri jasa keuangan, insan OJK, pemerintah daerah, civitas academica, dan pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan berlangsung secara hybrid di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta dengan antusiasme yang tinggi.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena juga menekankan pentingnya integritas untuk mengawal sektor jasa keuangan. “Program pencegahan korupsi hanya akan efektif jika didukung tata kelola yang kuat di semua level dan diperlukan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Tidak hanya membangun budaya integritas dan anti-korupsi di internal organisasi, OJK juga berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem sektor jasa keuangan yang berintegritas dan menerapkan tata kelola yang baik (good governance),” tutur Sophia.

Ia menegaskan bahwa OJK memiliki tanggung jawab untuk memastikan penguatan tata kelola agar tidak menjadi celah terjadinya fraud di internal OJK. Upaya tersebut dijalankan melalui pembentukan budaya integritas yang berkesinambungan, termasuk sertifikasi SNI ISO 37001-2016 untuk sistem manajemen anti-penyuapan. Di sisi eksternal, OJK juga menerbitkan berbagai POJK guna memperkuat tata kelola di sektor jasa keuangan.

Baca Juga  Peningkatan Sarana Kesehatan di Pedesaan Perlu Diprioritaskan 

Sophia menjelaskan bahwa prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik terus ditanamkan agar lembaga jasa keuangan tetap sehat, melindungi dana masyarakat, serta menjaga kepercayaan publik. Ia menekankan perlunya tanggung jawab kolektif untuk menjaga sektor jasa keuangan tetap kokoh menghadapi berbagai tantangan.

“Dengan memperkuat integritas di seluruh ekosistem, kita menjaga fondasi layanan keuangan tetap tangguh dan mampu memberikan nilai keberlanjutan bagi seluruh masyarakat,” tandas Sophia. (Red/Adv)

+ posts