DISKOMINFOSTANDI KABUPATEN KATINGANHEADLINEPEMKAB KATINGAN

40 Persen Wilayah Katingan Blankspot, Pemkab Genjot Digitalisasi Pendidikan

69
×

40 Persen Wilayah Katingan Blankspot, Pemkab Genjot Digitalisasi Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Katingan, Firdaus.

KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan terus berupaya menutup kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di sejumlah wilayah pelosok.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah kondisi sekitar 40 persen wilayah Katingan yang masih blankspot atau tidak terjangkau jaringan internet.

Hal ini terungkap dalam audiensi Wakil Bupati Katingan, Firdaus, bersama pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Katingan dan jajaran Dinas Pendidikan setempat, beberapa waktu lalu.

Firdaus menegaskan bahwa keterbatasan akses internet telah menciptakan ketimpangan antara sekolah di perkotaan dan pelosok. Padahal, kemampuan memanfaatkan teknologi digital menjadi kebutuhan mendesak bagi guru maupun siswa di era saat ini.

“Pendidikan adalah prioritas kami, dan kami tidak ingin ada anak Katingan yang tertinggal hanya karena masalah jaringan. Pemerintah akan terus mencari solusi, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas akses internet,” tegas Firdaus.

Baca Juga  TNI Bantu Pastikan Penyaluran BLT di Desa Mendawai Tepat Sasaran

Selain masalah jaringan, Firdaus juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas guru. Menurutnya, guru perlu dibekali kompetensi digital agar mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua PGRI Katingan, Murjani, menyampaikan usulan agar pemerintah memperhatikan nasib guru di daerah hulu, sekaligus mendukung pemanfaatan aplikasi digital untuk memantau keaktifan dan perkembangan guru.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Katingan, Arianson, menyebutkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya melakukan pemutakhiran data pendidikan secara berkala agar lebih akurat, terutama terkait anak-anak yang tidak bersekolah.

“Pendidikan di Katingan gratis, tidak ada pungutan. Namun data yang akurat sangat penting agar program bisa tepat sasaran. Kami juga sedang fokus memperkuat literasi dan menargetkan pada 2026, semua siswa SD kelas awal sudah bisa membaca,” ungkap Arianson.

Baca Juga  Saiful: Dusun Betung Punya Potensi Besar Jadi Destinasi Wisata Andalan Katingan

Sebagai dukungan, Pemkab Katingan kini membuka aula pendidikan yang bisa dimanfaatkan gratis oleh guru dan tenaga pendidik sebagai pusat kegiatan belajar dan pelatihan.

Melalui program penguatan digitalisasi dan kerja sama dengan PGRI, Pemkab Katingan berharap kualitas pendidikan bisa terus meningkat, sekaligus menghapus kesenjangan antara sekolah di wilayah perkotaan dan pelosok. (red/adv)

+ posts