PALANGKARAYA – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palangka Raya, Berlianto, menegaskan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap aturan larangan berdagang di bahu jalan dan atas saluran drainase. Langkah ini dianggap krusial untuk menjaga keteraturan kota dan kenyamanan publik.
Menurut Berlianto, keberadaan pedagang yang memanfaatkan area terlarang seperti drainase dapat memicu kerusakan fungsi saluran air, terutama saat musim hujan. Penyumbatan drainase berujung pada genangan yang mengganggu dan berpotensi merusak jalan serta fasilitas umum lainnya.
Ia juga menyatakan bahwa bahu jalan merupakan bagian dari fasilitas umum yang harus steril dari aktivitas ekonomi. Selain menghambat lalu lintas kendaraan, tindakan tersebut juga membahayakan pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban kota, jangan berjualan di atas drainase dan bahu jalan, karena hal tersebut dapat mengganggu fungsi infrastruktur dan membahayakan keselamatan,” ujar Berlianto, Senin (09/06/2025).
Satpol PP telah menyusun agenda rutin patroli di kawasan-kawasan yang selama ini kerap dijadikan lapak oleh pedagang liar. Penegakan aturan ini dimaksudkan untuk menciptakan kota yang lebih tertib dan layak huni bagi semua kalangan.
Pemerintah kota juga memberikan solusi berupa penyediaan tempat berdagang resmi, seperti di Pasar Datah Manuah. Tempat ini disiapkan agar para pedagang bisa tetap menjalankan usahanya secara legal dan tertib.
Berlianto berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat mempercepat terwujudnya lingkungan kota yang bersih dan tertata. Ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga fungsi fasilitas umum.
“Saya berharap masyarakat dapat memahami dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, dan aman bagi semua warga Kota Palangka Raya,” tandas Berlianto. (Red/Adv)
