SAMPIT – Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur menetapkan Alexius Esliter sebagai Ketua Umum KONI Kotim periode 2025–2029. Proses pemilihan berlangsung di Hotel Aquarius Sampit, Sabtu (12/7/2025), dalam suasana tertib dan demokratis.
Alexius berhasil meraih dukungan tertinggi dari 31 pemilik suara sah yang terdiri atas perwakilan cabang olahraga dan unsur terkait. Dalam hasil akhir rekapitulasi, Esliter mengantongi 16 suara, unggul atas Ahmad Sarwo Oboy yang meraih 13 suara dan Gahara Ramadhan 2 suara.
Usai penetapan, Alexius Esliter menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menyatakan siap bekerja keras membawa olahraga Kotim lebih berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Kami bertiga maju sebagai calon Ketum KONI karena terpanggil dan didorong para cabor agar prestasi olahraga Kotim semakin maju dan berprestasi,” ujar Alexius, Sabtu (12/7/2025).
Ia menekankan bahwa tidak ada pihak yang kalah dalam pemilihan ini, sebab semua calon membawa visi yang sama: memajukan olahraga Kotim. Visi-misi dari seluruh kandidat bahkan akan dirangkum dalam program kerja KONI ke depan.
Dalam waktu 14 hari pasca terpilih, Esliter akan segera menyusun struktur kepengurusan baru KONI Kotim. Ia menargetkan organisasi yang solid, representatif, dan inklusif, agar seluruh elemen olahraga merasa terlibat dan dihargai.
Alexius juga menegaskan pentingnya bersinergi dengan pemerintah daerah dan KONI Kalteng dalam menyongsong agenda besar seperti Porprov XIII/2026 dan berbagai kejuaraan regional lainnya.
Langkah awal yang akan dilakukan adalah konsolidasi internal, pembenahan manajemen organisasi, serta evaluasi terhadap sistem pembinaan atlet dan pelatih agar lebih terarah dan berkelanjutan.
Ketua Harian KONI Kalteng, Hasanuddin Noor, menyambut baik hasil Musorkablub ini dan mengapresiasi proses yang berlangsung lancar. Ia berharap ketua baru mampu membawa semangat perubahan nyata di tubuh KONI Kotim.
“Prestasi atlet tidak lahir secara instan. Dibutuhkan proses panjang, kolaborasi, dan pengorbanan banyak pihak,” tandas Hasanuddin. (Red/Adv)
