PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Sengkon mendorong pemerintah daerah agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Kalteng setiap tahunnya.
Ia menilai, penanganan yang selama ini dilakukan belum menyentuh akar persoalan dan cenderung reaktif.
“Penanganan banjir selama ini masih bersifat jangka pendek. Begitu banjir datang, baru dilakukan tindakan. Seharusnya ada perencanaan antisipatif dan evaluasi terhadap kebijakan yang sudah berjalan,” ujar Sengkon, Selasa (13/5/2025)
Menurut Sengkon, banjir tahunan bukan sekadar bencana musiman, melainkan persoalan serius yang menyangkut keselamatan warga, kerugian ekonomi, serta kerusakan lingkungan.
Ia menekankan perlunya sinergi antarinstansi serta keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan.
“Jangan sampai banjir menjadi rutinitas tahunan tanpa ada solusi yang benar-benar dijalankan. Pemda harus bergerak cepat menyusun strategi penanggulangan jangka panjang, termasuk pembangunan infrastruktur dan rehabilitasi lingkungan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sengkon juga menyoroti perlunya pemetaan wilayah rawan banjir serta penguatan sistem informasi dan peringatan dini.
Ia berharap pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada aspek pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakat.
“Evaluasi harus menyeluruh, bukan hanya sekadar laporan kegiatan. Hasilnya harus dijadikan dasar untuk kebijakan berikutnya,” pungkas Sengkon. (dam)
