PALANGKA RAYA — Peningkatan Jalan Moh. Hatta atau Jalan Lingkar Selatan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus menunjukkan perkembangan yang positif.
Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur strategis di Kalimantan Tengah.
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Hafid, mengapresiasi percepatan pengerjaan proyek tersebut.
Ia menilai progres di lapangan mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur secara serius.
“Pekerjaan ini sangat strategis, apalagi Jalan Lingkar Selatan merupakan jalur vital untuk angkutan barang. Progres yang melampaui target awal patut kita dukung penuh agar penyelesaiannya tepat waktu dan berkualitas,” ujarnya, baru-baru ini.
Proyek dengan nilai kontrak lebih dari Rp28,1 miliar ini dijadwalkan selesai pada 4 November 2025, dengan masa pemeliharaan hingga 2 Mei 2026 dan jaminan pelaksanaan berlaku sampai 18 November 2025. Total panjang jalan yang akan ditangani mencapai 6.151 meter.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa saat ini pengerjaan sudah memasuki beberapa tahap penting, seperti pemotongan dan pembentukan pembesian rigid pavement, pemasangan bekisting, serta pengecoran perkerasan beton semen di atas lapis pondasi bawah beton kurus.
Selain itu, tim pelaksana juga sedang melakukan pemasangan bekisting pada bagian drainase, sebagai persiapan pelapisan beton kurus. Sistem konstruksi yang digunakan yakni rigid pavement, dikenal memiliki daya tahan tinggi dan cocok untuk jalur logistik.
Abdul Hafid menyampaikan harapannya agar proyek ini menjadi salah satu contoh keberhasilan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Tengah, dengan dukungan dan pengawasan intensif dari pemerintah provinsi. (dam)